Tabel 99 Asmaul Husna dan Artinya

 Rasulullah pernah menyebut secara eksplisit bahwa Allah memiliki 99 nama indah atau lebih dikenal sebagai Asmaul Husna (pelafalan yang lebih tepat sejatinya adalah al-asmâ’ al-ḫusnâ). Sabda Nabi tersebut terekam dalam hadits shahih riwayat Imam Muslim.   Doa Asmaul Husna Asmaul Husna memiliki keistimewaan-keistimewaan, salah satunya sebagai doa. Dalam surat al-A'raf ayat 180 disebutkan,   وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا، وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ، سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ   Artinya, “Allah memiliki Asmaul Husna maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna (nama-nama terbaik) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan” (QS. Al-Araf : 180).   Baca juga: Hubungan 20 Sifat Wajib bagi Allah dengan Asmaul Husna Karena itu tidak heran bila lafal doa yang kita jumpai nyaris selalu menyertakan satu atau lebih nama Allah yang terdapat dalam 99 Asmaul Husna, seperti Yâ Raḫmân, Yâ Karîm, Yâ Razzâq, Yâ Fattâḫ, dan lain sebagainya. Bahkan sebagian ulama secara khusus menyusun doa yang mereka beri nama Du‘â al-Asmâ al-Ḫusna (Doa Asmaul Husna). Sebagian lagi menyusun nadham atau syair yang berisi seluruh nama-nama agung itu. Baik doa maupun nadham, susunan redaksinya bisa berbeda-beda, mengikuti ijtihad para ulama dalam merangkai untaian pujian dan doa.   Wirid Asmaul Husna Asmaul Husna juga menjadi wirid atau amalan rutin para ulama sejak zaman dulu karena keutamaan dan rahasia di dalamnya. Asmaul Husna diyakini sebagai media (tawasul) paling manjur dalam membuka berbagai pintu kebahagiaan secara lahir maupun batin. Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Hasani dalam kitab Abwabul Faraj (1971: 132) menyebut, sebagian ulama salaf tiap bakda shalat Maghrib memiliki rutinitas bersama teman-temannya membaca surat Yasin, dilanjut melantunkan Asmaul Husna, doa Asmaul Husna, lalu memohon sesuatu kepada Allah.   Baca juga: Belajar dari Tidak Adanya ‘al-Kalim’ dalam 99 Asmaul Husna   Ulama besar tasawuf Al-Azhar kelahiran Sudan, Syekh Shalih al-Ja'fari bercerita bahwa melantunkan Asmaul Husna merupakan salah satu wirid tarekat guru beliau. Alam raya dan seisinya diyakini sebagai manifestasi nama-nama Allah. Sehingga, siapa saja yang memanjatkan doa dengan Asmaul Husna, ia tak ubahnya sedang menarik seluruh kebaikan datang kepadanya, dan membentengi dirinya dari berbagai ancaman keburukan. Ketika seseorang, misalnya, melantunkan Yâ Raḫmân (wahai Yang Maha Penyayang) maka sesungguhnya ia sedang memohon limpahan kasih sayang atau rahmat dari Allah; saat membaca Yâ Lathîf (wahai Yang Mahalembut) maka sejatinya ia sedang memohon kelembutan; kala membaca Yâ Ghafûr (wahai Yang Maha Pengampun) maka sama halnya ia tengah meminta ampunan; ketika melantunkan Yâ Razzâq (wahai Yang Maha Pemberi rezeki) maka tak ubahnya ia sedang menarik rezeki datang menghampirinya, dan begitu seterusnya (Sayyid Muhammad al-Maliki, Abwabul Faraj, 1971: 132).   Baca: Nadhaman Asmaul Husna Dulu, Baru Memulai Pelajaran   Dengan demikian, bagi Syekh Shalih al-Ja'fari, Asmaul Husna lebih dari sekadar deretan nama-nama agung yang “hanya” bisa menjadi media atau tawasul untuk doa-doa. Asmaul Husna di mata beliau sudah mengandung doa itu sendiri, bahkan lebih luas. Seseorang secara tidak langsung sedang berusaha menyerap limpahan kebaikan dan menyingkirkan keburukan-keburukan saat melantunkan Asmaul Husna, sesuai dengan masing-masing makna dari nama-nama yang disebut.    Tabel 99 Asmaul Husna No Asmaul Husna (Latin) Asmaul Husna (Arab) Artinya 1 Ar-Rahmânu الرَّحْمـٰنُ Yang Maha Pengasih 2 Ar-Raḫîmu الرَّحِيْمُ Yang Maha Penyayang 3 Al-Maliku الْمَلِكُ Yang Maha Merajai/Memerintah 4 Al-Quddûsu الْقُدُّوْسُ Yang Mahasuci 5 As-Salâmu السَّلاَمُ Yang Maha Memberi Kesejahteraan 6 Al-Mu’minu الْمُؤْمِنُ Yang Maha Memberi Keamanan 7 Al-Muhaiminu الْمُهَيْمِنُ Yang Maha Pemelihara 8 Al-`Azizu الْعَزِيْزُ Yang Memiliki Mutlak Kegagahan 9 Al-Jabbâru الْجَبَّارُ Yang Maha Perkasa 10 Al-Mutakabbiru الْمُتَكَبِّرُ Yang Maha Megah 11 Al-Khâliqu الْخَالِقُ Yang Maha Pencipta 12 Al-Bâri’u الْبَارِئُ Yang Maha Melepaskan 13 Al-Mushawwiru الْمُصَوِّرُ Yang Maha Membentuk Rupa (makhluknya) 14 Al-Ghaffaru الْغَفَّارُ Yang Maha Pengampun 15 Al-Qahhâru الْقَهَّارُ Yang Maha Memaksa 16 Al-Wahhâbu الْوَهَّابُ Yang Maha Pemberi Karunia 17 Ar-Razzâqu الرَّزَّاقُ Yang Maha Pemberi Rezeki 18 Al-Fattâhu الْفَتَّاحُ Yang Maha Pembuka Rahmat 19 Al-`Alîmu الْعَلِيْمُ Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu) 20 Al-Qâbidlu الْقَابِضُ Yang Maha Menyempitkan (makhluknya) 21 Al-Bâsithu الْبَاسِطُ Yang Maha Melapangkan (makhluknya) 22 Al-Khâfidlu الْخَافِضُ Yang Maha Merendahkan (makhluknya) 23 Ar-Râfi`u الرَّافِعُ Yang Maha Meninggikan (makhluknya) 24 Al-Mu`izzu الْمُعِزُّ Yang Maha Memuliakan (makhluknya) 25 Al-Mudzillu الْمُذِلُّ Yang Maha Menghinakan (makhluknya) 26 As-Samî`u السَّمِيْعُ Yang Maha Mendengar 27 Al-Bashîru الْبَصِيْرُ Yang Maha Melihat 28 Al-Ḫakamu الْحَكَمُ Yang Maha Menetapkan 29 Al-`Adlu الْعَدْلُ Yang Mahaadil 30 Al-Lathîfu اللَّطِيْفُ Yang Mahalembut 31 Al-Khabîru الْخَبِيْرُ Yang Maha Mengetahui Rahasia 32 Al-Ḫalîmu الْحَلِيْمُ Yang Maha Penyantun 33 Al-`Adhîmu الْعَظِيْمُ Yang Mahaagung 34 Al-Ghafûru الْغَفُوْرُ Yang Maha Pengampun 35 Asy-Syakûru الشَّكُوْرُ Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai) 36 Al-`Aliyyu العَلِيُّ Yang Maha Tinggi 37 Al-Kabîru الْكَبِيْرُ Yang Maha Besar 38 Al-Ḫafîdhu الْحَفِيْظُ Yang Maha Menjaga 39 Al-Muqîtu الْمُقِيْتُ Yang Maha Pemberi Kecukupan 40 Al-Ḫasîbu الْحَسِيْبُ Yang Maha Membuat Perhitungan 41 Al-Jalîlu الْجَلِيْلُ Yang Mahamulia 42 Al-Karîmu الْكَرِيْمُ Yang Maha Pemurah 43 Ar-Raqîbu الرَّقِيْبُ Yang Maha Mengawasi 44 Al-Mujîbu الْمُجِيْبُ Yang Maha Mengabulkan 45 Al-Wâsi`u الْوَاسِعُ Yang Maha Luas 46 Al-Ḫakîmu الْحَكِيْمُ Yang Maha Maka Bijaksana 47 Al-Wadûdu الْوَدُوْدُ Yang Maha Pencinta 48 Al-Majîdu الْمَجِيْدُ Yang Maha Mulia 49 Al-Bâ`itsu الْبَاعِثُ Yang Maha Membangkitkan 50 Asy-Syahîdu الشَّهِيْدُ Yang Maha Menyaksikan 51 Al-Ḫaqqu الْحَقُّ Yang Mahabenar 52 Al-Wakîlu الْوَكِيْلُ Yang Maha Memelihara 53 Al-Qawiyyu الْقَوِيُّ Yang Mahakuat 54 Al-Matînu الْمَتِيْنُ Yang Mahakokoh 55 Al-Waliyyu الْوَلِيُّ Yang Maha Melindungi 56 Al-Ḫamîdu الْحَمِيْدُ Yang Maha Terpuji 57 Al-Muḫshî الْمُحْصِيْ Yang Maha Mengalkulasi 58 Al-Mubdi’u الْمُبْدِئُ Yang Maha Memulai 59 Al-Mu`idu الْمُعِيْدُ Yang Maha Mengembalikan Kehidupan 60 Al-Muḫyi الْمُحْيِ Yang Maha Menghidupkan 61 Al-Mumîtu الْمُمِيْتُ Yang Maha Mematikan 62 Al-Ḫayyu الْحَيُّ Yang Mahahidup 63 Al-Qayyûmu الْقَيُّوْمُ Yang Mahamandiri 64 Al-Wâjidu الْوَاجِدُ Yang Maha Penemu 65 Al-Mâjidu الْمَاجِدُ Yang Mahamulia 66 Al-Wâḫidu الْوَاحِدُ Yang Maha Tunggal 67 Al-Aḫadu الْأَحَدُ Yang Maha Esa 68 Ash-Shamadu الصَّمَدُ Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta 69 Al-Qâdiru الْقَادِرُ Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan 70 Al-Muqtadiru الْمُقْتَدِرُ Yang Maha Berkuasa 71 Al-Muqaddimu الْمُقَدِّمُ Yang Maha Mendahulukan 72 Al-Muakhiru الْمُؤَخِّرُ Yang Maha Mengakhirkan 73 Al-Awwalu الْاَوَّلُ Yang Mahaawal 74 Al-Âkhiru الْآخِرُ Yang Mahaakhir 75 Adh-Dhâhiru الظَّاهِرُ Yang Mahanyata 76 Al-Bâthinu الْبَاطِنُ Yang Maha Ghaib 77 Al-Wâlî الْوَالِي Yang Maha Memerintah 78 Al-Muta`âli الْمُتَعَالِي Yang Maha Tinggi 79 Al-Barru الْبَرُّ Yang Maha Penderma 80 At-Tawwabu التَّوَّابُ Yang Maha Penerima Tobat 81 Al-Muntaqimu الْمُنْتَقِمُ Yang Maha Penuntut Balas 82 Al-`Afuwwu الْعَفُوُّ Yang Maha Pemaaf 83 Ar-Ra’ûfu الرَّؤُوْفُ Yang Maha Pengasih 84 Mâlikul-mulki مَالِكُ الْمُلْكِ Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta) 85 Dzul-Jalâli wal-Ikram ذُوْ الْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan 86 Al-Muqsithu الْمُقْسِطُ Yang Mahaadil 87 Al-Jâmi`u الْجَامِعُ Yang Maha Mengumpulkan 88 Al-Ghaniyyu الْغَنِيُّ Yang Maha Berkecukupan 89 Al-Mughnî الْمُغْنِيْ Yang Maha Memberi Kekayaan 90 Al-Mâni`u الْمَانِعُ Yang Maha Mencegah 91 Adl-Dlâru الضَّارُ Yang Maha Memberi Derita 92 An-Nâfi`u النَّافِعُ Yang Maha Memberi Manfaat 93 An-Nûru النُّوْرُ Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya) 94 Al-Hâdî الْهَادِيْ Yang Maha Pemberi Petunjuk 95 Al-Badî`u الْبَدِيْعُ Yang Maha Pencipta 96 Al-Bâqî الْبَاقِيْ Yang Mahakekal 97 Al-Wâritsu الْوَارِثُ Yang Maha Pewaris 98 Ar-Rasyîdu الرَّشِيْدُ Yang Mahapandai 99 Ash-Shabûru الصَّبُوْرُ Yang Mahasabar   Demikian daftar 99 nama indah Allah atau Asmaul Husna.   Jumlah Asmaul Husna Sebenarnya terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait jumlah nama-nama Allah. Sebagian mengatakan bahwa nama Allah pada dasarnya tidak terbatas pada angka tertentu. Ada pula yang berpendapat, bahwa jumlah nama itu terbatas di angka tertentu (100, 1000, 99, dan lainnya) meskipun sebagian nama-nama-Nya tidak diketahui manusia secara keseluruhan. Pendapat bahwa Asmaul Husna berjumlah 99 adalah paling populer dengan berpatokan pada hadits di atas. Wallahu a'lam. 

Dinukil dari NU Online. https://islam.nu.or.id/ubudiyah/99-asmaul-husna-dan-artinya-1T8jl

Komentar

Postingan Populer