14 Pedang : Pengkhianatan Pedang Terlarang #1


Cover E-book
(Dokpri) 


Prolog
Di tengah gemuruh badai yang mengguncang bumi, sebuah kerajaan yang megah perlahan mulai runtuh. Di antara gelapnya malam yang pekat, terlahir sebuah legenda yang akan mencatatkan nama seorang ksatria dalam sejarah. Seorang pejuang yang pernah dihormati, namun kini terbuang, membawa beban tak terbayangkan dan pedang-pedang yang terkutuk. 
Pedang itu, 14 Pedang, bukanlah sekadar senjata. Setiap bilahnya adalah manifestasi dari kekuatan kerajaan, diwariskan turun-temurun untuk menjaga keseimbangan dan kedamaian negeri. Mereka yang dipercaya untuk membawa pedang-pedang itu adalah ksatria terpilih, yang diharapkan memiliki hati yang murni dan jiwa yang tak tergoyahkan. Namun, seperti pedang yang tajam, hati manusia pun bisa tajam dan berbahaya.
Li Wei, seorang ksatria yang setia, pernah menjadi penjaga 14 Pedang yang tidak terkalahkan. Dia adalah simbol keadilan, keberanian, dan loyalitas. Tetapi, ketika kekuasaan merasuk ke dalam hati para penguasa, ketika ambisi menggantikan kebijaksanaan, 14 Pedang dicuri dan kekuasaan kerajaan pun mulai runtuh. 
Dikhianati oleh mereka yang seharusnya melindunginya, Li Wei dijebak dalam sebuah konspirasi yang membuatnya dipandang sebagai pengkhianat. Kerajaan yang dulu ia bela kini menjadi tempat yang asing, penuh dengan intrik dan pengkhianatan. Pedang-pedang itu kini berada di tangan mereka yang tidak tahu bagaimana menggunakannya dengan bijaksana.
Namun, meskipun pedangnya hancur dan hatinya terpecah, Li Wei tidak akan menyerah. Dalam kegelapan yang menyelimutinya, ia menemukan satu-satunya jalan untuk membebaskan dirinya dan kerajaannya—memburu kembali 14 Pedang dan mengungkap siapa yang sebenarnya berada di balik pengkhianatan ini.


Dengan pedang yang tersisa, dengan langkah yang penuh kebimbangan dan rasa bersalah, perjalanan panjang dimulai. Jalan yang harus ia lalui tidak hanya dipenuhi oleh musuh, tetapi juga oleh rahasia yang telah lama terkubur. Di balik pedang-pedang itu, ada kekuatan yang lebih besar, dan hanya mereka yang murni hatinya yang dapat menanganinya.
Namun, seperti semua cerita tentang keberanian, ada harga yang harus dibayar. Dan bagi Li Wei, harga itu mungkin lebih besar daripada yang bisa ia bayangkan. 
Kisah ini adalah awal dari perjalanan seorang ksatria yang terbuang, yang akan menantang takdir dan mengubah nasib kerajaan. Tetapi, di setiap langkahnya, bayang-bayang pengkhianatan akan terus mengikuti, dan setiap pedang yang ia temui akan menguji apakah ia masih layak menjadi pahlawan yang dipuja atau hanya menjadi bagian dari sejarah yang terlupakan.
***




Bab 1
 Sang Ksatria dan
 Pedang Terlarang

(By: Bang Jack45) 

Li Wei berdiri di atas atap istana yang tinggi, menatap langit malam yang gelap. Angin dingin berhembus kencang, membawa aroma tanah basah dan debu. Kota yang dulu dipenuhi dengan kebanggaan kini terbungkus kesunyian. Istana yang megah kini tampak rapuh, seperti kerajaan yang sedang sekarat. Di tangannya, pedang yang dulu menjadi simbol kekuatan dan kehormatan kerajaan kini terkulai lemah, tergores oleh banyak pertempuran.
Dia adalah seorang ksatria kerajaan yang terlatih dengan sempurna, seorang pejuang yang dikenal dengan julukan "Pendekar Pedang" karena keterampilan bertarungnya yang luar biasa. Pedang yang ia pegang, 14 Pedang, adalah senjata legendaris yang diciptakan khusus untuk melindungi kerajaan dari ancaman luar. Setiap pedang memiliki kekuatan magis yang dapat membunuh dalam sekali tebas, dan mereka hanya bisa digunakan oleh ksatria yang terpilih, yang telah dibina dengan kedalaman hati yang tulus dan penuh kesetiaan.
Namun, kini kesetiaan itu telah dikhianati. Li Wei mengingat kembali peristiwa yang terjadi beberapa bulan yang lalu, yang telah merubah hidupnya selamanya. Sebagai anggota pasukan elit kerajaan, dia dipercaya untuk menjaga 14 Pedang. Namun, pada suatu malam yang kelam, ketika kerajaan sedang dalam ketidakstabilan politik, pedang-pedang itu dicuri, dan Li Wei dijebak sebagai pelaku utama.


Raja yang selama ini ia bela, yang menganggapnya sebagai tangan kanan, ternyata telah tergoda oleh janji kekuasaan dari pihak luar. Dengan dalih bahwa Li Wei telah mengkhianati kerajaan, sang raja mengeluarkan perintah untuk menangkapnya. Padahal, yang sebenarnya terjadi adalah bahwa ada kelompok internal yang berusaha merusak kerajaan dan menguasai kekuatan 14 Blades.
Li Wei dipenjara di ruang bawah tanah istana yang gelap. Dengan tubuh yang terluka dan jiwa yang hancur, ia merasa tak berdaya. Namun, dalam keputusasaan itu, sebuah harapan muncul. Seorang wanita misterius yang dikenal dengan nama Mei Lan, yang memiliki hubungan rahasia dengan kerajaan, membebaskannya. Mei Lan memberinya informasi penting—bahwa pedang-pedang tersebut, yang kini berada di tangan musuh, merupakan kunci untuk menstabilkan kerajaan atau mengarahkannya pada kehancuran total.


Li Wei yang terluka dan terbuang memutuskan untuk melarikan diri. Dengan Mei Lan sebagai satu-satunya sekutu, ia mulai mengumpulkan petunjuk tentang siapa yang mencuri 14 Pedang dan mengapa hal ini dilakukan. Perjalanan yang penuh bahaya menanti, namun dalam hati Li Wei, satu tujuan yang jelas terpatri: membalas dendam kepada mereka yang telah mengkhianatinya dan merebut kembali pedang-pedang kerajaan.
Beberapa minggu berlalu sejak pelariannya. Li Wei dan Mei Lan bergerak dengan hati-hati melalui desa-desa yang tersembunyi, berusaha menjauhi perhatian pasukan kerajaan yang masih memburu mereka. Dalam perjalanan, Li Wei bertemu dengan beberapa individu yang tak terduga—seorang pria tua bijaksana yang mengajarkannya kembali tentang pentingnya kebenaran dan kehormatan, seorang pemuda pemberani yang memiliki dendam pribadi terhadap musuh yang sama, dan seorang mantan pembunuh yang berubah haluan setelah dikhianati oleh orang yang ia percayai.
Namun, perjalanan mereka tak pernah mudah. Setiap langkah Li Wei selalu dibayangi oleh ancaman dari pasukan kerajaan dan kelompok rahasia yang mengincar pedang-pedang tersebut untuk tujuan jahat. Dalam satu pertempuran besar di tengah hutan, Li Wei berhasil melawan segerombolan musuh yang jauh lebih kuat, tetapi ia harus merelakan salah satu pedangnya yang rusak dalam pertarungan.
Malam itu, di bawah cahaya bulan yang remang, Li Wei duduk termenung di pinggir sungai. Pedang yang tersisa di tangannya kini bukan lagi sekadar senjata, tetapi simbol dari misi yang jauh lebih besar. Dia tahu bahwa untuk menyelamatkan kerajaan yang telah dihancurkan oleh pengkhianatan, ia harus menggali kembali kekuatan yang tersembunyi dalam dirinya. Namun, yang lebih penting, ia harus menemukan pedang-pedang yang hilang dan menghentikan mereka yang ingin memanfaatkan kekuatan tersebut untuk tujuan jahat.
Mei Lan, yang selalu setia mendampinginya, mendekat. "Kita tak bisa melanjutkan perjalanan ini hanya dengan amarah dan dendam, Li Wei," katanya dengan lembut. "Kebenaran adalah senjata terkuat yang kita miliki. Jika kita kehilangan itu, kita akan menjadi seperti mereka—tidak lebih dari alat yang digunakan untuk menghancurkan."
Li Wei menatap pedangnya, perasaan campur aduk melanda hatinya. Kekuatan yang telah ia miliki bukanlah untuk digunakan secara sembarangan. Hanya dengan hati yang murni dan tujuan yang benar, ia bisa mengembalikan kedamaian yang hilang. Namun, jalan yang harus ia tempuh penuh dengan pengkhianatan, intrik, dan ancaman yang lebih besar dari yang pernah ia bayangkan.
Kisahnya baru saja dimulai, dan pedang-pedang yang hilang itu hanyalah bagian dari teka-teki yang lebih besar—sebuah misteri yang harus ia pecahkan sebelum terlambat.
___
--- 
Bab ini membuka perjalanan heroik Li Wei yang penuh dengan pertempuran, pengkhianatan, dan pencarian akan kebenaran, serta memperkenalkan tema pentingnya kehormatan dan pengorbanan dalam menghadapi kekuasaan yang korup.
***
#novel #historical #fiksisejarah #adventure #petualangan #action #beladiri #wuxia #mandarin #kerajaan #tiongkok #14pedang #penghianatan #kehormatan #cintanegara #patriotisme #heroic #kepahlawanan 
Dapatkan e-book nya di link berikut:

Resume E-book: 14 Pedang :Penghianatan Pedang Tersembunyi
 https://www.kompasiana.com/ahmada45/6785156fed6415784e17a5d2/resume-e-book-14-pedang-penghianatan-pedang-tersembunyi?utm_source=Twitter&utm_medium=Refferal&utm_campaign=Sharing_Mobile semoga bermanfaat dan
Terima kasih. 🙏📡🇮🇩

Komentar

  1. Jika berminat mendapatkan e-book nya. Anda bisa email ke : denjaya122@gmail.com untuk pemesanan langsung. Harga 5.000 🙏🤭🇮🇩Rupiah. Via gopay atau dana id atau shoppe pay. Semoga bermanfaat dan menghibur.Terimakasih

    BalasHapus
  2. Jika berminat mendapatkan e-book nya. Anda bisa email ke : denjaya122@gmail.com untuk pemesanan langsung. Harga 5.000 🙏🤭🇮🇩Rupiah. Via gopay atau dana id atau shoppe pay. Semoga bermanfaat dan menghibur.Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer